3.1.a.9 Koneksi Antarmateri - Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)
Bob Talbert
Salam Guru Penggerak...
Salam kenal...
Saya bernama Riki Francisko merupakan salah satu guru di SMA Negeri 1 Sumbul, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Saya juga merupakan salah satu Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 4 Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan kegiatan 3.1.a.9. Koneksi Antarmateri tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran.
Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri) terdiri dari 10 pertanyaan. Koneksi Antarmateri yang saya sajikan adalah sebagai berikut:
- Bagaimana pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Sebagai insan yang bermoral, kita sebagai pendidik harus memiliki karakter yang bijaksana. Guru sebagai pemimpin pembelajaran akan menghadapi situasi di mana mengambil suatu keputusan yang banyak mengandung dilema secara etika dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. Ketiga prinsip tersebut adalah:
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
- Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Dengan menghasilkan pengambilan keputusan yang tepat, maka hal tersebut membuktikan bahwa keputusan yang telah dibuat sesuai dengan visi dan misi yang telah disepakati. Seorang guru yang berhasil membuat keputusan yang tepat, maka keputusan yang dibuat pastinya telah berpihak pada murid. Keputusan yang berpihak pada murid merupakan tindakan dan sikap yang dapat mengundang minat belajar peserta didik. Jika minat belajar peserta didik dapat berkembang, maka lingkungan belajar pastinya telah positif, kondusif, aman dan nyaman. Apabila kondisi lingkungan belajar sebaliknya, maka minat belajar peserta didik tidak akan berkembang.
- Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
- Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran, yaitu pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran harus berdasarkan keputusan yang berpihak pada murid. Seorang guru menghasilkan keputusan yang berpihak pada murid karena guru tersebut mempertimbangkan segala aspek dan nilai-nilai kebajikan universal yang ada. Selain itu, seorang guru dapat melaksanakan 9 langkah untuk mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan, yaitu:
- Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
- Pengujian benar atau salah yang meliputi uji legal, uji regulasi/standar profesi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola
- Pengujian paradigma benar lawan benar
- Melakukan prinsip resolusi
- Investigasi opsi trilema
- Buat keputusan
- Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Kerterkaitan modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan modul-modul sebelumnya sangat erat. Keterkaitan tersebut dapat kita lihat bahwa materi pada modul 3.1 tidak akan terpisahkan dengan materi pada modul-modul sebelumnya. Sebagai contoh, pada modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Agar dapat menuntun peserta didik mencapai keselamatan dan kebahagiaan, maka seorang pendidik harus dapat mengambil keputusan dalam pembelajaran yang berpihak pada murid. Contoh lainnya, yaitu keterkaitan modul 2.3 coaching dengan modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran yang menunjukkan bahwa penerapan coaching sangat membantu guru dalam mengeksplorasi potensi yang ada pada diri untuk menyelesaikan masalah yang ada seperti situasi dilema etika sehingga dapat mengambil keputusan yang bijaksana.
Video Koneksi Antarmateri - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran










