1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif - Forum Berbagi Aksi Nyata 
A. Latar Belakang
Ki
Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami
arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian
dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau
berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan
Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
Ki
Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak”.
Oleh
sebab itu, untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka penerapan budaya
positif di sekolah sangat penting dalam menumbuhkembangkan budi pekerti peserta
didik sebagai bentuk karakter positif. Salah satu langkah awal yang dapat
dilakukan dalam membangun budaya positif, yaitu membuat keyakinan kelas.
Keyakinan kelas akan lebih memotivasi seseorang dalam melakukan hal-hal positif
atau displin positif di kelas ataupun di sekolah.
B. Deskripsi Aksi Nyata
Sebagai sebuah strategi dalam
membangun budaya positif di sekolah/kelas, maka saya mengajak peserta didik
membuat keyakinan kelas yang selanjutnya menjadi kesepakatan bersama dalam
pelaksanaannya. Dalam hal membuat keyakinan kelas, saya menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut.
- Saya
menjelaskan tentang budaya positif kepada peserta didik;
- Saya
menjelaskan tentang pentingnya keyakinan kelas sebagai bentuk kesepakatan
terhadap nilai-nilai kebajikan yang harus dilaksanakan kepada peserta didik;
- Saya
mengajak peserta didik untuk memberi pendapat terkait dengan hal apa saja yang akan
dimasukkan dalam keyakinan kelas;
- Saya
meminta peserta didik menuliskan pendapat tersebut di dalam lembar kerja yang
telah disediakan;
- Selanjutnya, saya mengajak peserta didik mendiskusikan
keyakinan kelas yang telah mereka usulkan agar menjadi kesepakatan kelas.
C.
Hasil dari Aksi Nyata
Dari kegiatan diskusi yang dilaksanakan dalam membuat keyakinan kelas, maka ada beberapa kesepakatan yang telah dihasilkan, yaitu:
- Kita
wajib hadir tepat waktu di sekolah
- Kita
saling membantu, peduli dan menghormati
- Kita
menjadi pribadi yang bertanggung jawab
- Kita
wajib berpakaian dengan rapi
- Kita
harus bersikap sopan terhadap setiap orang
Setelah membuat keyakinan kelas yang telah
disepakati, saya memperhatikan bahwa peserta didik secara umum telah mengikuti
pembelajaran dengan semangat, antusias, aktif dan bertanggung jawab.
D. Rencana Perbaikan
Dari
hasil pengamatan terhadap pelaksanaan keyakinan kelas, masih ada peserta didik
yang belum konsisten dalam melaksanakan nilai-nilai kelas yang telah
disepakati. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan perbaikan
dengan cara:
- Meningkatkan
kolaborasi dengan rekan guru dan kepala sekolah dalam mewujudkan budaya positif
di sekolah/kelas.
- Meningkatkan
kompetensi dalam melakukan restitusi dengan efektif.
- Memberikan
praktik-praktik budaya positif kepada peserta didik secara konsisten.
- Membuat
konsekuensi yang tepat bagi peserta didik yang melanggar keyakinan kelas yang
telah disepakati.
E. Penutup
Demikian
proses aksi nyata yang telah saya lakukan terkait dengan pembuatan keyakinan
kelas dalam mewujudkan budaya positif di sekolah/kelas. Saya berharap agar
peserta didik lebih konsisten dalam melaksanakan keyakinan kelas yang telah
disepakati bersama. Hal ini dilakukan agar dapat membangun budaya positif pada
masing-masing pribadi peserta didik, baik di sekolah, keluarga dan masyarakat.
RIKI FRANCISKO
Calon Guru Penggerak Angkatan 4
Kabupaten Dairi
SMA Negeri 1 Sumbul
Sosialisasi "Budaya Positif"
1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif - Forum Berbagi Aksi Nyata 
A. Latar Belakang
Ki
Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami
arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian
dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau
berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan
Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
Ki
Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak”.
Oleh
sebab itu, untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka penerapan budaya
positif di sekolah sangat penting dalam menumbuhkembangkan budi pekerti peserta
didik sebagai bentuk karakter positif. Salah satu langkah awal yang dapat
dilakukan dalam membangun budaya positif, yaitu membuat keyakinan kelas.
Keyakinan kelas akan lebih memotivasi seseorang dalam melakukan hal-hal positif
atau displin positif di kelas ataupun di sekolah.
B. Deskripsi Aksi Nyata
Sebagai sebuah strategi dalam membangun budaya positif di sekolah/kelas, maka saya mengajak peserta didik membuat keyakinan kelas yang selanjutnya menjadi kesepakatan bersama dalam pelaksanaannya. Dalam hal membuat keyakinan kelas, saya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
- Saya menjelaskan tentang budaya positif kepada peserta didik;
- Saya menjelaskan tentang pentingnya keyakinan kelas sebagai bentuk kesepakatan terhadap nilai-nilai kebajikan yang harus dilaksanakan kepada peserta didik;
- Saya mengajak peserta didik untuk memberi pendapat terkait dengan hal apa saja yang akan dimasukkan dalam keyakinan kelas;
- Saya meminta peserta didik menuliskan pendapat tersebut di dalam lembar kerja yang telah disediakan;
- Selanjutnya, saya mengajak peserta didik mendiskusikan keyakinan kelas yang telah mereka usulkan agar menjadi kesepakatan kelas.
C.
Hasil dari Aksi Nyata
Dari kegiatan diskusi yang dilaksanakan dalam membuat keyakinan kelas, maka ada beberapa kesepakatan yang telah dihasilkan, yaitu:
- Kita wajib hadir tepat waktu di sekolah
- Kita saling membantu, peduli dan menghormati
- Kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab
- Kita wajib berpakaian dengan rapi
- Kita harus bersikap sopan terhadap setiap orang
Setelah membuat keyakinan kelas yang telah disepakati, saya memperhatikan bahwa peserta didik secara umum telah mengikuti pembelajaran dengan semangat, antusias, aktif dan bertanggung jawab.
D. Rencana Perbaikan
Dari hasil pengamatan terhadap pelaksanaan keyakinan kelas, masih ada peserta didik yang belum konsisten dalam melaksanakan nilai-nilai kelas yang telah disepakati. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan perbaikan dengan cara:
- Meningkatkan kolaborasi dengan rekan guru dan kepala sekolah dalam mewujudkan budaya positif di sekolah/kelas.
- Meningkatkan
kompetensi dalam melakukan restitusi dengan efektif.
- Memberikan praktik-praktik budaya positif kepada peserta didik secara konsisten.
- Membuat konsekuensi yang tepat bagi peserta didik yang melanggar keyakinan kelas yang telah disepakati.
E. Penutup
Demikian proses aksi nyata yang telah saya lakukan terkait dengan pembuatan keyakinan kelas dalam mewujudkan budaya positif di sekolah/kelas. Saya berharap agar peserta didik lebih konsisten dalam melaksanakan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama. Hal ini dilakukan agar dapat membangun budaya positif pada masing-masing pribadi peserta didik, baik di sekolah, keluarga dan masyarakat.










Pak Rikki, semangatnya luarbiasa
BalasHapus